News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

RATUSAN MAHASISWA DESAK PANWASLU DAN WAKIL REKTOR 3 UNTUK SELESAIKAN PROBLEM DEMOKRASI KAMPUS UNG

RATUSAN MAHASISWA DESAK PANWASLU DAN WAKIL REKTOR 3 UNTUK SELESAIKAN PROBLEM DEMOKRASI KAMPUS UNG

Suasana Saat Jendral Lapangan (JENDLAP) Menyampaikan Orasi di Halaman Rektorat UNG (22/03)
Sangfajarnews.com - Ratusan mahasiswa dari Fakultas Teknik, Ekonomi, Hukum, dan Fakultas Sastra dan Budayayang tergabung dalam koalisi Efektif (Eka Zulisha Pratiwi Imran dan Rifki K. Mohamad) melakukan unjuk rasa di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).  Aksi yang bertajuk Efektif Menggugat ini, dimulai dari depan Fakultas Ekonomi (FEKON) kemudian dilanjutkan ke halaman rektorat UNG. (22/03)

Inkrianto Mahmud selaku Jendral Lapangan mengatakan, aksi ini dilaksanakan karena adanya kejanggalan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi kampus. 

“Kami melakukan aksi ini yang pertama, ada kejanggalan dalam pemilihan langsung Badan Eksekutif  Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, yang tidak sesuai dengan regulasi. Pada  tanggal 21 Maret Panwaslu telah melakukan keputusan yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada. Jadi secara legitimasi dan aturan yang kami lakukan kemarin, gugatan paket EFEKTIF tidak diterima. Sementara dijadwal pemilihan presiden dan wakil presiden itu ada masa tenggang waktu sekitar 17 hari terkait dengan gugatan. Tapi, pihak Panwaslu itu tidak melakukan Sesuai dengan keputusan yang ada.” Jelas Inkrianto (22/03)

Ia mengungkapkan bahwasanya mereka telah berupaya melakukan diplomasi dengan pihak-pihak terkait. Namun apa yang menjadi harapan mereka tidak mendapat hasil yang memuaskan.

“Kita sudah melakukan diplomasi selama 4 kali dengan Panwas dan pihak Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan namun di hari yang ke-4 mereka tidak mengindahkan hasil diplomasi kita.” Tuturnya kepada wartawan Sangfajarnews.com (22/03)

Inkrianto juga menegaskan apabila tuntutan mereka tidak diindahkan oleh pihak-pihak terkait, dalam hal ini Panwaslu dan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, maka mereka akan melakukan aksi besar-besaran yang tidak bertentangan dengan hukum.

“Ketika aksi sore hari ini, gugatan kami tidak diterima maka kami akan melakukan aksi besar-besaran sesuai ketentuan hukum yang diatur dalam regulasi terkait dengan pemilihan presiden BEM dan wakil presiden BEM UNG tahun 2019.” Tegas Ikrianto Mahmud (22/03)

Inkri berharap agar dengan adanya aksi ini pihak Panwaslu dan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dapat menindaklanjuti mengenai tuntutan mereka.

“Harapan saya yang pertama, segera Menindaklanjuti gugatan kami pada sore hari ini. Yang kedua, harus memberikan keputusan sesuai dengan regulasi yang telah diterbitkan oleh pihak PANWASLU dan pihak Bidang Kemahasiswaan yakni Wakil Rektor 3. Yang  ketiga, harapan saya kepada seluruh mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo kita harus bersifat demokratis dan komunikatif untuk bagaimana memajukan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo di tahun 2019.” Pungkassnya (22/03)

Adapun tuntutan mereka adalah:
1.      Menolak Presiden dan  wakil Presiden terpilih yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada.
2.      Hentikan ikut campur lembaga pada pemilihan presiden dan wakil presiden UNG.
3.      Menolak hasil rapat PANWASLU yang menolak gugatan paket EFEKTIF pada pemilihan Presiden DAN WakiI Presiden UNG.
4.      Menuntut Profesionalitas PANWASLU berdasarkan regulasi yang ada.
5.      Hentikan pelacuran demokrasi kampus yang terindikasi dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
6.      Menuntut akuntbilitas Wakil Rektor 3 sebagai pengayom dan penanggung jawab Bidan Kemahasiswaan

Sementara itu, saat menerima masa aksi Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Gorontalo, Udin Hamim berjanji bahwa ia dan lembaga terkait akan menindaklanjuti tuntutan masa aksi. Dan ia juga menegaskan bahwasanya semua lembaga terkait tidak akan berpihak kepihak manapun.

"Insya allah tuntutan teman-teman ,saya sebagai Wakil Rektor 3 sebagai orang tua adik adik semua insya allah ini akan saya tindak lanjuti dan terutama kepada pak Rektor sebagai pengambil kebijakan tertinggi di kampus ini.yang pertama terkait dengan keterpihakan  didalam pemilihan presiden bem, saya menyatakan bahwa sya, rektor, dan semua elemen kemahasiswaan tidak memihak kepihak manapun. Itu janji saya, siapapun yang terpilih sesuai ketentuan, itu adalah presiden kita semua.” Ungkapnya (22/03)

TR: MN-AL

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar