News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

GMNI Sultra minta Tindaki dan Hentikan Sementara Aktivitas PT. OSS

GMNI Sultra minta Tindaki dan Hentikan Sementara Aktivitas PT. OSS

Foto : Muhamad Amang, Ketua DPD GMNI Sultra
Kendari Sultra, Sangfajarnews.com - Warga pada dua Kecamatan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), diserbu polusi batu bara yang berasal dari pabrik PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

Akibat dari polusi batubara itu, sebagian besar warga yang tinggal dekat dengan pabrik PT OSS tekena dampaknya hingga mengancam gangguan saluran pernafasan.

Kondisi itu diperparah setelah batu bara yang terdapat di pabrik PT OSS diterbangkan oleh angin kencang hingga membentuk kepulan awan hitam hingga membuat warga resah.

Hal itu membuat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti aktifitas Pertambangan PT. OSS yang kurang peduli terhadap lingkungan hidup disekitarnya hingga meresahkan warga.

Melalui Ketuanya, Muhamad Amang mengatakan bahwa DPD GMNI Sultra telah bersepakat untuk meminta kepada Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum untuk menindaki dan menutup sementara Perusahaan tersebut.

"Kami telah memantau aktivitas Pertambangan PT. OSS yang ternyata kurang peduli terhadap lingkungan hidup yang ada, termasuk keluhan warga atas polusi Batubara. Atas hal itu, kami telah bersepakat meminta Pemerintah.dan Aparat Hukum untuk menindak dan menutup sementara perusahaan itu," papar Muhamad Amang kepada Detikcoy.com, Kamis (3/9/2020).

Amang sapaan akrabnya, menghimbau kepada masyarakat agar bisa membantu DPD GMNI Sultra untuk dapat memberikan tekanan kepada Pemerintah dan Aparat Hukum atas aktivitas PT. OSS yang menyebabkan adanya Polusi Batubara yang berdampak terhadap masyarakat di Konawe Utara.

"Kami memberikan himbauan kepada masyarakat yang terdampak agar membantu DPD GMNI Sultra memberikan tekanan kepada Pemerintah dan Aparat Hukum sebagai ultimatum kepada PT. OSS atas prilaku yang dilakukannya dan akan melaporkannya ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta atas dugaan pencemaran lingkungan serta akan membantu masyarakat dalam persoalan ini," ujarnya sambil menyudahi percakapannya kepada Sangfajarnews.com.

Hingga berita ini dirilis, belum ada konfirmasi dari PT. OSS kepada Sangfajarnews.com sebagai perihal pertanggungjawaban atas aktivitas pertambangan yang menimbulkan Polusi Batubara yang telah dilakukannya.**

Reporter : Adhar.
Editor      : Adhar.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar