News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Forum Aktifis Perempuan Indonesia di Kendari Gelar Aksi Tekan Pemerintah Sahkan RUU P-KS

Forum Aktifis Perempuan Indonesia di Kendari Gelar Aksi Tekan Pemerintah Sahkan RUU P-KS

 

Foto : Hearing Forum Aktifis Perempuan Indonesia Sultra terkait RUU P-KS bersama anggota DPRD Prov Sultra Komisi I/DokPri.


Kendari Sultra, Sangfajarnews.com - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Masa aksi yang tergabung dari Forum Aktifis Perempuan Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra), diantaranya; Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia  (GMNI) Kota Kendari, ALPEN (Aliansi Perempuan Indonesia) Sultra, FAMM (Forum Aktifis Perempuan Muda) Indonesia, Kohati HMI MPO (Korps-HMI-Wati Himpunan Mahasiwa Islam Majelis Penyelamat organisasi) Cabang Kendari, dan DPD IMAWATI IMM Sultra (Dewan Pimpinan Daerah Imawati Ikatan Mahasiswa Muhammadya Sulawesi Tenggara), menggelar aksi Unjuk Rasa dengan mendatangi kantor secretariat DPRD Provinsi Sultra, di Kendari.

 

Aksi Unjuk Rasa tersebut dilakukan Forum Aktivis Perempuan Indonesia ini, guna menekan Pemerintah Pusat untuk mengesahkan RUU PKS (Rancangan Udang-Undang Pengapusan Kekerasan Seksual) menjadi Undang–Undang (UU) dibalik maraknya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

 

Kordinator aksi, Fitri dari DPC GMNI Kota Kendari menyampaikan, ada 3 poin terkait Sikap mereka  yang di suarakan pada aksi itu dan disampaikan di DPRD Provinsi Sultra.

 

1. Mendesak DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menyatakan sikap secara tertulis mendukung DPRD RI untuk mengesahkan RUU PKS menjadi UU

 

2. Meminta kepada DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara untuk menghentikan tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian terhadap para demonstran.

 

3. Meminta kepada Dinas Sosial atau lembaga terkait untuk menyediakan Selter atau Rumah aman bagi korban kekerasan

 

“Di Sultra, merujuk pada data kekerasan Lembaga Aliansi Perempuan Sultra, terhitung sejak tahun 2018 hingga saat ini disetiap tahun selalu terjadi kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan  anak. Kasus tertinggi pada setiap tahunnya adalah pencabulan, pemerkosaan, dan kekerasan dalam pacaran yang usia korbannya adalah anak dibawah umur. Hal ini membuktikan bahwa di Sultra darurat kekerasan seksual yang mengharuskan RUU PKS segera disahkan,” ungkapnya kepada Sangfajarnews.com saat ditemui dilapangan.

 

Dalam aksi tersebut Forum Aktifis Perempuan Indonesia ditemui oleh salah satu anggota DPRD Prov Sultra Komisi I saat melakukan hearing dan mereka menyepakati 2 hal, yakni :

 

1. Akan bersama sama mendukung untuk di sahkannya RUU PKS menjadi undang undang dan mengirimkan hasil tuntutan tersebut melalu Fax-Mail.

 

2. Akan memanggil kepala Dinas Sosial Provinsi Sultra untuk menanyakan terkait selter atau rumah aman bagi korban kekerasan seksual jika tidak ada maka akan diadakan rumah aman atau selter tersebut di Kota Kendari.**

 

Reporter : Adhar

Editor      : Adhar.


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar